Sabtu, 12 April 2014
01.49
No comments
Sertifikasi Profesi di Bidang Teknologi Informasi
Adanya standar kompetensi
dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai
kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk
membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat
permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Standar dan
sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau
dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga
disebut vendor certification.
Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
adalah independen, obyektif, dan
tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih
area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Sertifikasi
• Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
• Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
• Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional bertujuan untuk :
• Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
• Perencanaan karir
• Profesional development
• Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif untuk :
• Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
• Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
• Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
• Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
Jenis sertifikasi
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat, yaitu :• Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
• Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
• Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
• Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
• Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Kelemahan pelaksanaan sertifikasi adalah:
1) Biaya Mahal
2) Kemampuan yang kurang memadai
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme :
1) Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
2) Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
3) Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
4) Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
5) Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan
Contoh institusi yang menyelenggarakan sertifikasi yang berorientasi pada pekerjaan, antara lain:
1. Institute for Certification of Computing Professionals (ICCP)
Merupakan badan sertifikasi profesi teknologi informasi di Amerika. ICCP melakukan pengujian terhadap 19 bidang minat, diantaranya adalah bussiness information system, office information system, internet, system development, dan software engineer.
Beberapa contoh sertifikasi dari ICCP adalah :
– CDP (Certified Data Processor) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan bidang pemrosesan data.
– CCP (Certified Computer Programmer) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang bekerja sebagai programer.
– CSP (Certified Systems Professional) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang bekerja pada bidang analis desain dan pengembangan komputer berbasis komputer.
2. Institute for Certification of Computing Professionals (CompTIA)
Merupakan Asosiasi industri teknologi komputer yang beranggotakan antara lain: Microsoft, Intel, IBM, Novell, Linux, HP, dan CISCO. Asosiasi ini memberikan sertifikasi di berbagai bidang, misalnya network support, dan computer technical.
Adapun beberapa sertifikasi yang diberikan adalah :
– A+ (Entry Level Computer Service) merupakan sertifikasi untuk profesional yang memiliki orientasi pekerjaan di bidang teknisi komputer.
– Network+ (Network Support and Administration) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan bidang jaringan komputer.
– Security+ (Computer and Information Security) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan di bidang keamanan komputer.
– HTI+ (Home Technology Installation) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan di bidang instalasi sampai pada pemeliharaan dan teknisi home technology.
– IT Project+ (IT Project Managemant) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan dalam manajemen proyek di bidang teknologi informasi.
Source:
Minggu, 20 Oktober 2013
Pengantar Telematika
22.28
No comments
Sejarah Pengantar Telematika
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology). Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Pengertian Telematika
Telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital. pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi.
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid technology" yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.
Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
Sejarah Perkembangan Telematika Di Indonesia
Di zamam pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televise, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal semata. Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Komputer-komputer digital dan media penyimpanan informasi berskala besar dan missal telah memungkinkan terwujudnya basis data dengan kemampuan untuk memproses dan memanipulasi informasi. Tidak dengan informasi tertulis, data yang tersimpan secara elektronik ini ‘tak tampak‘ bagi mata biasa, kecuali bagi perangkat keras dan lunak untuk melakukan decoding (seperti komputer dengan kartu baca magnetic). Teknologi pemrosesan data secara elektronik ini bersama dengan teknologi komputer digital telah menghasilkan sebuah aliansi sinergis baru yang dikenal luas sebagai teknologi informasi, atau Teknologi Telematika. Ruang , waktu, dan biaya secara berangsur-angsur direduksi melalui aplikasi-aplikasi tekonologi komputer, penyimpanan missal, dan transmisi elektronikal dan optial. Pengontrolan informasi dalam rangka teknologi seperti ini menjadi lebih terdistribusi ketimbang sebelumnya. Dan peranan-peranan pemerintah, agen-agen komersial, pengusaha-pengusaha swasta menjadi lebih sulit untuk dimengerti. Telekomunikasi mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. ‘Telekomunikasi’ mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.
3. Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selain dari ke tiga periode di atas perkembangan telematika di Indonesia dapat dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu :
1. Masa Pra-Satelit
a. Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel.
Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
b. Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2. Masa Satelit
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Pelaksanaan Telematika di Indonesia
Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Fungsinya meliputi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika.
2. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika.
3. Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
Peranan Telematika di Indonesia
1. Mengoptimalkan proses pembangunan.
Telematika memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memudahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak, sehingga mudah untuk menyampaikan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan.
Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa.
Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
2. 2.
Pengertian
Telematika
merupakan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary/digital.
Jadi
pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan
dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam
telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan
yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet
sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Menurut
Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang,
sebagai contoh adalah:
a.
Integrasi antara sistem telekomunikasi
dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau
ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan
informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
b.
Secara umum, istilah telematika dipakai
juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global
Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi
komunikasi berpindah (mobile communication technology).
c.
Secara lebih spesifik, istilah telematika
dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle
telematics)
3. 3.
Bidang Bidang yang terkait
a.
E - Government
E-goverment
merupakan pemanfaatan telematika dalam bidang pemerintahan. Dalam e-goverment
telematika lebih kepada membantu dalam konteks pembangunan. Baik negara maju
maupun berkembang, telematika digunakan dalam beberapa sektor seperti
menurunkan biaya untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan melaksanakan
berbagai kegiatan transportasi.
b.
E - Commerce
E-commerce
mungkin sangat tak asing ditelinga, e-commers merupakan salah satu pemanfaatan
telematika yang paling banyak digunakan, atau bisa disebut sedang hangat-hangat
nya. E-commers merupakan bidang perdagangan/ penjualan , seperti jualan online,
baik melalui blog, wensite pribadi ataupun melalui jejaring sosial, melalui
twitter, facebook, dan lain-lain. Dengan e-commerce pembeli dan penjual tak
harus bertemu face to face seperti penjual dan pembeli di pasar, misalnya,
dengan begini jarak dan waktu tak lagi menjadi penghalan untuk melakukan suatu
transaksi.
c.
E - Learning
E-learning
merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dalam arti luas
bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik
secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah
diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait
(pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
4. Keuntungan dan Kerugian
4.
Setiap
perubahan tentu menpunyai dampak baik dipandang dari segi positif maupun dari
sis negatifnya tentunya itu semua perlu di atasi guna memberikan manfaat yang
sebaik-baiknya untuk kepentingan yang positif.
Dampak positif (keuntungan)
dari perkembangan telematika antara lain :
a.
Kemudahan dalam memperoleh Informasi
secara cepat.
Informasi
yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu
informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya
sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
b.
Transparasi dalam Informasi
Informasi
dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.
c.
Kemudahan dalam memperoleh data
Dengan
adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari
berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
d.
Penghematan Waktu
Orang
tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi
keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel
genggam.
Disamping itu terdapat
juga kerugian dalam kemajuan teknologi telematika antara lain:
a.
Adanya cyber crime yaitu mengkloning
data, menyadap data , mengubah data tanpa seizin pemilik data.
b.
Hal ini tentunya harus diwaspadai karena
dapat menrugikan pihak-pihak yang sering melakukan transaksi on-line. Sehingga
Pihak dari Penyedia jasa tersebut sebaiknya menyediakan sekuritas yang aman
bagi pengguna jasa jaringan tersebut.
Referensi ..
1.
http://herlambangprasetyo.blogspot.com/2012/10/pengantar-telematika.html
2.
http://riccoroviandy.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengantar-telematika.html
3.
http://f312di.wordpress.com/category/tugas-dan-tulisan-pengantar-telematika/
4.
http://ochaaiiu.blogspot.com/2012/11/tugas-pengantar-telematika.html
5.
http://bagasirawanganteng.blogspot.com/2012/10/pengantar-telematika.html
6.
http://arinihoshi.blogspot.com/2012/10/pengantar-telematika_15.html
7.
http://eziekim.wordpress.com/2011/10/17/pengantar-telematika/
8.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/ruang-lingkup-telematika-tulisan-4-pengantar-telematika/
Pengantar Telematika
Univ. Gunadarma
2013
Jumat, 31 Mei 2013
proposal
03.23
No comments
Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis
dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.
Jenis – Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama,
yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman
judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan.
2. Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan
biaya.
3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka,
lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau
bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah
isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi:
- Nama
kegiatan (judul),
- Dasar
pemikiran,
- Tujuan
diadakannya kegiatan,
- Ruang
lingkup,
- Waktu dan
tempat kegiatan,
-
Penyelenggara (panitia),
- Anggaran
biaya,
- Penutup.
Ciri-Ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan
dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran
pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya
acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
Bentuk – bentuk Proposal:
- Proposal
Rencana Kegiatan
- Usaha
(Bisnis)
- Organisasi
à Pengurus dan Kepanitiaan
- Proposal
Penelitian à Skripsi, Tesis, Magang
- Proposal
Bantuan Dana (Sponsorship)
Unsur – unsur Proposal:
Dasar Pemikiran Ã
berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
Tujuan
à menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan yang akan
Jenis Kegiatan Ã
Sama dengan bentuk/ nama kegiatan. Juga bisa berupa rangkaian kegiatan
Tema Kegiatanà berisi
inti-inti kegiatan atau take line kegiatan.
Target/sasaran Ã
Peserta yang akan diikut sertakan dlm kegiatan tersebut
BAGIAN-BAGIAN PROPOSAL
Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang diangkat
dalam kegiatan tersebut.
Judul
Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian,
Mardalis (1999) menyarankan tentang hal yang perlu diperhatikan, sebagai
berikut :
(1) Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti
(2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
(3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting
untuk diteliti(4)Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia
(4) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.Hal
yang perlu dipertimbangkan agar judul suatu usulan penelitian memenuhi syarat
sebagai judul yang tepat dan baik, yaitu :
a. Judul dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan:
b. Cukup jelas dan singkat serta tepat.
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
d.Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan
penelitian yang dilakukan.
e. Judul tesebut harus tepat, logis dan cermat, bersifat
indikatif dan informatif.
Pendahuluan
Berisi tentang
hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
Point-point
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah
dibahas sebelumnya.
Latar Belakang
Masalah
Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan
demikian maka masalah atau latar belakang masalah merupakan penentu apakah
suatu penelitian layak dikerjakanatau tidak. Pada “latar belakang masalah”
ditunjukkan adanya masalah yang akan
diteliti. Latar belakang ini harus ditampilkan secara kuat, maka kita harus
mengemukakan data dan fakta sebagai alasan dengan mengurangi argumentasi
pribadi sedikit mungkin. Pada latar belakang ini peneliti harus dapat menjelaskan
bahwa keinginan untuk meneliti masalah tersebut timbul, karena peneliti melihat
adanya kesenjangan atau jurang perbedaan antara hal yang seharusnya atau
idealnya dengan kenyataan yang ditemui dilapangan. Pada latar belakang ini
harus diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan
perlunya.Agar pada latar belakang ini dapat diajukan argumentasi yang kuat
serta didukung oleh fakta dan data, maka peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan ataupun studi pustaka. Pada latar belakang berisi perumusan
masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu
diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas. Direktorat Pembinaan Akademik dan
Kemahasiswaan (2002) menyatakan bahwa pada perumusan masalah yang mencakup
latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut dan ada penjelasan
tentang makna paling penting serta menariknya masalah tersebut untuk dipahami.
Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin
dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
Tentukan juga
keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti
kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).
Waktu dan Tempat
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul
berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
Landasan Teori
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun
sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah peneliian dan
untuk merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif,
model matematis, atau persamaan-persamaan yanglangsung berkaitan dengan bidang
ilmu yang diteliti.
Penyusunan
Hipotesis
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka, dan merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Nasution (2003)
menjabarkan tentang hipotesis, sebagai berikut :
(1) Suatu hipotesisdapat berkembang menjadi suatu teori,
(2) Hipotesis diturunkan dari teori,
(3) Hipotesis berfungsi untuk :
(a) menguji kebenaran suatu teori,
(b) memberi ide untuk mengembangkan suatu teori.
(c) memperluas pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang
kita pelajari,
(4) Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat sementara
tentang suatu hal,
(5) Petunjuk umum pembuatan hipotesis:
(a) harus bertalian dengan teori tertentu,
(b) harus dapat diuji berdasarkan data empiris, dan harus
bersifat spesifik,
(c) harus dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk
mentesnya.
Singarimbun dan Effendi (1989) memberi penjelasan bahwa
suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan
antara dua variabel atau lebih. Arikunto (2002) menjelaskan tentang hipotesis
sebagai berikut:
(1) Penelitian yang tidak memerlukan hipotesis adalah
penelitian eksploratif, survei, dan penelitian development.
(2) Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah menghitung
banyaknya sesuatu (magnitude), tentang perbedaan (differencies), dan hubungan
(relationship),
(3) Hipotesis kerja / hipotesis alternatif menunjukkan
hubungan antara variabel X dan Y. contoh : (i) jika ……. maka ……..,(ii) ada
pengaruh …………… terhadap …………,
(4) Hipotesis nol (nullhypothesis, hipotesis statistik)
menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel,atau tidak adanya
pengaruh variabel X tehadap variabel Y. contoh : (i) tidak ada perbedaan antara
…………. dengan ……………, (ii) tidak ada pengaruh ………..terhadap …….
Penutup
- Berisi
tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
- Ditutup
dengan lembar pengesahan proposal .
- Terakhir,
diikuti dengan lampiran.
source :
http://rifandiarief.wordpress.com/2012/03/18/makalah-teknik-pembuatan-proposal-2/
contoh proposal
03.15
No comments
01.21 | Label: Tulisan
PROPOSAL KEGIATAN
PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI KE – 63
WARGA RT 06/08
LINK. PENGAIRAN BARU
PROPOSAL KEGIATAN
DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-63
I.
PENDAHULUAN
I.1 LATAR
BELAKANG
Tema HUT RI ke-63: "Dengan Semangat Proklamasi 17
Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi
Tantangan Global".
I.2
MAKSUD DAN TUJUAN
I.2.1 Maksud
Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk
rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada tanggal 17 Agustus 2008
I.2.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya acara ini.
a.
Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RT06/08 Link. Pengairan
Kec. Purwakarta, Cilegon – Banten.
b.
Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi diantara anak-anak.
c. Memupuk
jiwa sportifitas dalam berlomba diantara anak-anak
d.
Memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan
nasional menghadapi tantangan global.
I.3 DASAR
KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan.
1.
Pancasila sila ke-3, “Persatuan Indonesia”.
2.
Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 08 tentang pelaksanaan kegiatan dalam
rangka peringatan HUT RI ke 63 di tingkat RT di lingkungan RW 08 Link.
Pengairan Kec. Purwakarta, Cilegon – Banten.
II.
ISI PROPOSAL
II.1
TEMA KEGIATAN
Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan warga antar generasi
serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas,
ketrampilan, ketangkasan dan sportifitas.
II.2 MACAM
KEGIATAN
1. Acara syukuran
HUT RI ke 63 , 17 Agustus 2008
a. Syukuran &
Doa
b. Santap Malam
Bersama & Ramah Tamah
Detil pelaksanaan akan ditetapkan kemudian
2. Perlombaan
balita dan anak-anak
a. Tingkat Balita
(usia 0 – 5 tahun) 3 lomba
b. Tingkat SD
(usia 6 – 12 tahun) 5 lomba
Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian
II.3
PESERTA
Seluruh warga RT06/08 Link. Pengairan Kec. Purwakarta,
Cilegon – Banten.
II.4 WAKTU
dan TEMPAT PELAKSANAAN
a. Perlombaan
balita dan anak-anak
Hari, tanggal :
Minggu, 17 Agustus 2008
Waktu :
Pukul 07.30 WIB s.d. selesai
Tempat :
Lapangan Volley RT06/08
Kecamatan Purwakarta Cilegon.
b. Acara syukuran
HUT RI ke 63 – 17 Agustus 2008
Hari, tanggal :
Minggu, 24 Agustus 2008
Waktu :
Pukul 19.30 WIB s.d. selesai
Tempat :
Lapangan Volley RT06/08
Kecamatan Purwakarta Cilegon.
II.5 SUSUNAN
KEPANITIAAN
Pelindung
: Tuhan Yang Maha Esa
Penasehat
: Bapak Ketua RW 06
Penanggung Jawab :
Bapak Ketua RT 06/08
Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana
: Ade Supriyadi
Sekretaris
: Sindhu K.I. Noegroho
Bendahara
: Evi
Seksi-seksi
1. Seksi Acara
Malam Syukuran
Koordinator
: Iwan
Anggota
: Endah Bambang, Iis
Novi, Fauzi, Ari
,Sindhu,
Abdul Rahman, Didi.
2. Seksi
Perlombaan Anak-Anak
Koordinator
: Sigit
Anggota
: Tuti, Kris, Susi, Evi,
Linda,
Agus, Didi, Tuing, Daus.
3. Seksi Umum
& Dokumentasi
Koordinator
: Didik Suryadi
Anggota
: Sindhu, Daus
II.7 JADWAL
PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan akan ditetapkan dan
diumumkan kemudian.
III.
ESTIMASI BIAYA
III.1
PENGELUARAN
1. Seksi
Kesekretariatan
- Pembuatan
Proposal
Rp. 25.000
- Foto kopi
Rp. 25.000
Jumlah Rp. 50.000
2. Seksi Acara
Malam Syukuran
- Konsumsi
Rp. 800.000
- Hiburan Organ
Tunggal Rp. 1.000.000
Jumlah
Rp. 1.800.000
3. Seksi
Perlombaan Anak-Anak
- Alat dan bahan
perlombaan Rp. 100.000
-
Hadiah-hadiah Rp. 800.000
- Snack untuk 60
anak @Rp. 10.000 Rp. 600.000
Jumlah Rp. 1.500.000
4. Seksi Umum
& Dokumentasi
- Cuci cetak
foto
Rp. 50.000
- Transport Rp. 100.000
Jumlah Rp. 150.000
Total Rp. 3.500.000
Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
III.2 SUMBER DANA
Kegiatan ini memperoleh dana dari
- Bantuan kas RT
Rp. 500.000
- Arisan ibu-ibu
Rp. 250.000
- Donasi para donatur RT06/08 yang budiman Rp.
1.750.000
- Partisipasi warga minimal Rp. 25.000/rumah Rp. 1.000.000
Total
Rp. 3.500.000
Terbilang: (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
IV.
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan
dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima
kasih.
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua
Pelaksana
Sekretaris
Ade Supriyadi Sindhu
Kurnia Irawan
Menyetujui
KETUA RT06/08 Link. Pengairan Kecamatan Purwakarta
Irian Jaya
Langganan:
Postingan (Atom)